Karnaval Ayo Melek Gizi - Hari Gizi Nasional
PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera(Nutricia) bersama Indonesia Nutrition Association (INA) yang didukung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak warga kota Gudeg mengikuti acara Karnaval Ayo Melek Gizi (AMG) 2017.
Karnaval yang dilakukan dari Benteng Vrederburg menuju Taman Pintar ini merupakan bagian dari rangkaian program edukasi gizi seimbang yang dilakukan oleh Sarihusada dan Nutricia yang tergabung dalam Danone Early Life Nutrition (ELN) dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2017 yang jatuh di tanggal 25 Januari setiap tahun.
Hari Gizi Nasional merupakan momen yang tepat untuk mengingatkan pentingnya kerja sama antar pemangku kepentingan dalam mendukung peningkatan status gizi masyarakat.
Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah gizi ganda, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi. Riskesdas 2013 mengungkapkan 1 dari 3 anak tergolong pendek (stunting) akibat kekurangan gizi menahun sehingga berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Di sisi lain, prevalensi kelebihan gizi juga meningkat. Angka overweight dan obesitas pada pria adalah 20% sementara wanita sebesar 35%. Obesitas dapat menjadi awal dari berbagai penyakit.
Di Yogyakarta sendiri, meskipun angka malnutrisi masih jauh di bawah angka nasional, 15,2% anak usia 5-12 tahun masih mengalami kekurangan energi, terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan.
Sementara itu penduduk yang tinggal di daerah perdesaan lebih banyak mengalami kekurangan protein (41,0%) dibanding yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 36,5%1.
Drs. Sulistiyo, SH.CN.M.Si, Penjabat Walikota Yogyakarta mengungkapkan pemerintah Kota Yogyakarta sangat mendukung upaya pihak swasta dalam mengedukasi masyarakat tentang gizi seimbang melalui Karnaval Ayo Melek Gizi 2017.
"Untuk menghadapi permasalahan gizi memang dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, asosiasi dan masyarakat,” ungkap Drs. Sulistiyo, SH.CN.M.Si.
Sementara itu, Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS, SpGK mengatakan bahwa orang tua harus memahami apa yang baik dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Pengetahuan tentang gizi seimbang sebaiknya mudah diaplikasikan dalam pola makan sehari-hari dan tepat nilai gizinya.
“Keluarga bisa berpedoman pada Piring Makanku kala menyediakan hidangan dalam porsi sekali makan, sehingga anak maupun orang tua selalu memeroleh variasi asupan gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air dalam jumlah yang cukup,” jelas Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS, SpGK.
Menurut dr. Luciana, untuk porsi sekali makan, piring bisa diisi detengahnya dengan makanan pokok seperti nasi atau roti dan lauk-pauk, sementara setengah bagian sisanya dipenuhi dengan sayur dan buah-buahan. Di samping itu, konsumsi gula, garam dan minyak harus dibatasi.
Untuk mendukung pola makan bergizi seimbang sekaligus mempromosikan keunggulan bahan pangan lokal, sebelum memulai jalan sehat peserta Karnaval AMG 2017 yang berjumlah lebih dari 500 orang diajak untuk menikmati sarapan bersama berdasarkan pedoman Piring Makanku.
Uniknya, makanan yang disajikan berbahan dasar bahan pangan lokal Yogyakarta seperti thiwul, telur bacam dan sayur lombok ijo.
“Bahan pangan lokal biasanya harganya lebih ekonomis, sehingga masyarakat berkesempatan untuk memperoleh jenis makanan yang lebih bervariasi,” lanjut Dr. dr. Luciana.
Sedangkan Ni Wayan Suriastini, Pemerhati Anak dari Yayasan Pendidikan Integral Satu Bumi mengatakan pengetahuan gizi yang baik dan benar sangat dibutuhkan oleh orang tua untuk membantu memenuhi hak-hak anak.
"Ketika membicarakan kesehatan anak secara khusus, ada dua topik penting, yaitu hak memperoleh akses kesehatan dan hak memperoleh makanan bergizi. Pada Karnaval Ayo Melek Gizi 2017 ini, kita bisa bersama-sama mengingatkan masyarakat, terutama orang tua, tentang pentingnya memberikan makanan yang bergizi pada anak,” papar Ni Wayan Suriastini.
Di tempat yang sama, Communications Director Danone di Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan “Karnaval Ayo Melek Gizi telah memasuki tahun ketiga.
"Kali ini Sarihusada bersama Nutricia sebagai bagian dari Danone Early Life Nutrition mengajak publik menyadari pentingnya gizi seimbang dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikian, masyarakat diharapkan memeroleh pengetahuan lebih dalam tentang nutrisi yang berujung pada perubahan perilaku konsumsi yang lebih baik dan sesuai dengan pedoman gizi seimbang,” papar Arif Mujahidin.
Karnaval AMG 2017 diisi dengan sejumlah aktivitas menarik bagi karyawan Sarihusada dan Nutricia, keluarga, maupun masyarakat umum. Salah satunya adalah funwalk atau jalan sehat dari Benteng Vrederburg menuju Taman Pintar, karena Sarihusada dan Nutricia meyakini pola makan yang baik juga harus didukung oleh aktivitas fisik yang cukup.
Para peserta funwalk mengenakan kostum tradisional dan membawa sejumlah makanan khas Yogyakarta sambil menyerukan pesan-pesan penting terkait gizi seimbang.
Seusai funwalk, semangat kolaborasi dalam mengedukasi para peserta juga dituang melalui kegiatan mendongeng untuk para peserta yang dipersembahkan oleh karyawan Sarihusada dan Nutricia bersama relawan Ayo Dongeng Indonesia dengan tema mengenal dan menikmati makanan bergizi. Selain itu, para karyawan juga berpartisipasi membawa makanan sehat buatan rumah dalam bazaar makanan bergizi.
Pada kesempatan ini, Indonesia Nutrition Association (INA) juga memberikan layanan konsultasi gratis dan edukasi yang dibuka untuk seluruh peserta dengan melibatkan 2 dokter spesialis gizi klinik dan 8 ahli gizi.
Untuk melengkapi upaya Sarihusada dan Nutricia dalam meningkatkan kesadaran tentang pola makan gizi seimbang, donasi berupa ribuan produk susu bergizi untuk keluarga juga diserahkan kepada GKR Mangkubumi selaku Ketua Forum CSR Kessos D.I. Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2017 oleh Sarihusada dan Nutricia berlangsung dalam periode Januari - Februari 2016.
Sebelum Karnaval AMG, Sarihusada dan Nutricia menggelar kampanye tentang pola makan bergizi dengan pedoman Piring Makanku di kanal digital. Rangkaian akan ditutup dengan peluncuran buku tentang tumbuh kembang optimal ibu dan anak, hasil kerja sama Danone ELN dengan Asosiasi Jurnalis Kesehatan.